Terjadinya Alam Semesta:
6 teori yang menceritakan terjadinya alam semesta?
Bumi dengan isi dan bentuknya merupakan salah satu planet anggota tata surya yang beredar mengelilingi matahari. Karna bumi merupakan anggota dari tata surya , sejarah terbentuk dan perkembangan berhubung dengan sejarah terbentuknya tata surya.ada 5 teori yang menceritakan terjadinya alam semeseta.
Ada banyak hipotesis tentang asal usul tata surya telah dikemukakan para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun 1775. Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula.
Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam. Dengan cara yang sama, planet luar juga terbentuk.
2. Hipotesis Planetisimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.
3. Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.
4. Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
5. Hipotesis Bintang
Kembar Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.
6. Hipotesis Big Bang
Big Bang merupakan salah satu teori tentang awal pembentukan jagat raya. Teori ini menyatakan bahwa jagat raya dimulai dari satu ledakan besar dari materi yang densitasnya luar biasa besar. Impilikasinya jagat raya punya awal dan akhir. Teori ini terus-menerus dibuktikan kebenarannya melalui sejumlah penemuan, dan diterima oleh sebagian besar astrofisikawan masa kini.
sumber http://forum.vivanews.com/iptek/128421-6-teori-yang-menceritakan-terjadinya-alam-semesta.html
Teori Terjadinya Alam Semesta:
1.Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold.
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta ini dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Dengan demikian teori ini secara ringkas menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati.
Teori ini beranggapan bahwa alam semesta tidak terhingga besarnya dan tidak terhingga tuanya (tanpa awal dan tanpa akhir).
Dari hasil penemuan ini menguatkan bahwa alam semesta selalu mengembang (ekspansi) dan menipis (kontraksi). Dengan demikian harus ada ledakan atau dentuman yang mendahului ada pengembangan.
2.Teori Dentuman Besar (Big-Bang Theory)
Teori ini berlandaskan asumsi bahwa ada suatu massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat besar. Karena adanya reaksi inti, kemudian meledak dengan hebat.
Menurut teori ini ada beberapa masa yang penting selama terjadinya alam semesta, yaitu:
i. Masa batas dinding Planck, yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-49 detik berdasarkan hasil perhitungan Planck.
ii. Masa jiffy, yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-23 detik, dengan jari-jari alam semesta 10-30 cm dengan kerapatannya 1055 kali kerapatan air.
iii. Masa radiasi, yaitu masa alam semesta berumur 1 detik sampai 1 juta detik kemudian, pada saat terbentuknya fusi hydrogen menjadi helium.
iv. Masa pembentukan galaksi, yaitu pada usia alam semesta 108 sampai 109 tahun. Pada saat usia ini galaksi masih berupa kabut pilin yang berputar membentuk piring raksasa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar