menu button

text Berjalan

Blog Sartika Siahaan - 22 Years old - Gunadarma University

Selasa, 21 Januari 2014

Peran Potensial Informasi Strategis Dalam Memberikan Keuntungan Bagi Perusahaan



 Peran Potensial Informasi Strategis Dalam Memberikan Keuntungan Bagi Perusahaan

 

 

 

                             

 


NAMA           : SARTIKA SIAHAAN
KELAS          : 3DA01

NPM               : 46211626












                                                           BAB 1
                                                     Pendahuluan

         Menurut perusahaan modern, tidak cukup jika hanya memiliki strategi bisnis saja untuk menghadapi persaingan dewasa ini. Strategi bisnis yang biasa dituangkan dalam blueprint Business Plan harus dilengkapi dengan Sistem Informasi Strategik dengan tujuan untuk memanfaatkan secara optimum penggunaan Teknologi Informasi sebagai komponen utama sistem Informasi Perusahaan (sistem yang terdiri dari komponen-komponen untuk melakukan pengolahan data dan pengiriman informasi hasil pengolahan ke fungsi-fungsi organisasi terkait). Tantangan yang dihadapi para pengelola Teknologi Informasi pada umumnya adalah bagaimana mengendalikan Teknologi Informasi sebagai sumber daya perusahaan sehingga dapat menyajikan informasi sesuai yang dibutuhkan perusahaan, bagaimana mengelola resiko dan mengamankan infrastruktur Teknologi Informasi yang menjadi hidup-matinya operasional perusahaan.
        Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara maupun bisnis. Control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan pemerintah).
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi. Menopang manajemen strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia.
Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal.
         Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai.



                                                                  BAB II
                                                        PEMBAHASAN

Penerapan Teknologi Informasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi  menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Perkembangan Teknologi Membawa perubahan pesat dalam dunia bisnis. Ada berbagai macam sistem informasi dengan menggunakan teknologi informasi,antara lain: Electronic Data Processing Systems, Data Processing Systems (DPS), Decision Support System (DSS), Management Information System (MIS), Executive Information Systems (EIS), Expert System (ES) dan Accounting Information System (AIS). Perkembangan teknologi informasi juga berpengaruh terhadap bidang manufaktur dan jasa. Pengaruh sistem informasi yang menggunakan teknologi Informasi ini berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan.baik yang merugikan maupun yang bersifat menguntungkan.
Dengan adanya Teknologi Informasi memberikan manfaat yang pesat bagi perusahaan,seperti perusahaan mampu mengendalikan aktivitas bisnis yang rumit,sehingga dapat menghasilkan informasi yang relevan, artinya memiliki tujuan yang spesifik,jelas,dan masuk akal,tepat waktu dimana informasi tersebut sesuai dengan yang diminta dan tidak terlambat sehingga dapat menimbulkan ketidaknyamanan user. Selain itu, untuk kinerja perusahaan teknologi dapat menjadikan kinerja perusahan semakin efisien sehingga perusahaan dapat bertahan dalam globalisasi. Selain banyak manfaatnya,Teknologi informasi ini tidak selalu berdampak positif bagi semua aspek perusahaan,dikarenakan hilangnya kesempatan kerja dan dapat menimbulkan crime of work bagi perusahaan, misalnya: hacker account karyawan,yang dapat merugikan karyawan perusahaan dan penyimpangan dalam perusahaan seperti karyawan membeli aset perusahaan untuk kepentingan pribadi. 


Penggunaan Strategis Teknologi Informasi
        Teknologi informasi dapat  dimanfaatkan untuk mengimplementasikan lima  srategi kompetitif dasar  dari Porter tersebut.  Perusahaan menggunakan sistem informasi  strategis,  misalnya dengan menggunakan teknologi internet  untuk bisnis elektronik dan aplikasi perdagangan.  Pada gambar  3.3  mengilustrasikan bagaimana upaya perusahaan  melalui pemanfaatan Teknologi informasi untuk meraih peningkatan efisiensi ,  menciptakan peluang bisnis baru ,  memelihara hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok.
Adapun strategi dasar penggunaan  teknologi informasi  (TI)  dalam bisnis adalah :
1.1.Biaya yang lebih rendah
a.       Gunakan TI untuk mengurangi secara mendasar biaya proses bisnis
b.      Gunakan TI untuk menurunkan biaya pelanggan atau pemasok
1.2.Diferensiasi
a.        Kembangkan berbagai fitur TI baru untuk melakukan diferensiasi produk dan
jasa
b.      Gunakan berbagai fitur TI untuk mengurangi keunggulan diferensiasi para
Pesaing.
c.       Gunakan berbagai fitur TI untuk memfokuskan diri pada ceruk pasar yang  
      dipilih
1.3.Inovasi
a.      Buat produk dan jasa baru yang memasukkan berbagai komponen TI
b.      Kembangkan pasar baru atau ceruk pasar baru yang unik dengan bantuan TI
c.       Buat perubahan radikal atas proses bisnis dengan TI yang secara dramatis 
akan memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, atau layanan
pelanggan, atau mempersingkat waktu ke pasar


Sistem informasi yang dibangun dengan baik dan benar antara lain dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi stok material produksi, menghilangkan kegiatan yang tidak memiliki manfaat (nilai tambah), meningkatkan layanan dan kepuasan pelanggan, mengkoordinasikan setiap bagian dalam perusahaan serta meningkatkan kualitas kebijakan manajemen.
 secara umum manfaat-manfaat tersebut dapat dikategorikan sebagai manfaat berwujud (tangible benefit) dan manfaat tak berwujud (intangible benefit).
Manfaat Berwujud (tangible benefit)
       Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan manfaat berwujud yang secara faktual dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.  Indikator dari keberhasilan/manfaat yang berdampak pada peningkatan pendapatan adalah meningkatnya penjualan dalam pasar yang sudah ada serta perluasan ke pasar yang baru.
      Sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk penyimpanan data secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang diperlukan oleh manajemen.  Sehingga dengan dukungan sistem informasi yang baik maka dapat diperoleh informasi yang akurat, terpercaya, mutakhir dan mudah diakses mengenai kondisi penjualan perusahaan.
       Dengan adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan setiap saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil pun dapat lebih cepat dan presisi terhadap dinamika pasar yang ada.  Sedangkan dari sisi pengurangan biaya dapat dilakukan analisis faktual atas pengurangan jumlah sumber daya manusia yang dilibatkan dalam bisnis, pengurangan biaya operasional seperti pasokan maupun overhead, pengurangan barang/material dalam stok gudang, pengurangan biaya pemeliharaan dan penyediaan perlengkapan yang tidak terlalu mahal.
Manfaat Tak Berwujud (intangible benefit)
Seringkali manfaat tak berwujud inilah yang menjadi titik kritis pada jalannya roda bisnis sebuah perusahaan.  Karena bersifat tak berwujud, aspek-aspek berikut seringkali diabaikan atau tidak terlacak resistensinya, yaitu:
- Peningkatan kepuasan konsumen
Misalkan Anda datang ke sebuah toko swalayan. Mana yang kira-kira akan Anda pilih sebagai tempat berbelanja, toko yang waktu antrian di kasirnya lebih singkat atau sebaliknya?  Tentunya Anda akan memilih yang pertama sekalipun mungkin harus membayar sedikit lebih mahal dibandingkan dengan toko kedua.  Ternyata toko pertama sudah menerapkan sistem informasi penjualannya yang lebih cepat dalam pemrosesan dan kemudahan pemasukan datanya.
- Peningkatan kepuasan karyawan
Seringkali muncul dari pihak karyawan yang merasa haknya tidak terpenuhi seperti misalkan insentif lemburnya.  Ternyata hal ini terjadi akibat kesalahan perhitungan pihak manajemen yang masih melakukannya secara manual atau dengan sistem pemasukan ulang data.  Padahal jika misalkan perusahaan menyediakan sistem absensi yang terintegrasi dalam sistem informasi kepegawaian dan SIA maka secara otomatis dapat dibuat laporan insenstif yang lebih akurat dan benar.  Hal tersebut baru salah satu contoh di luar misalkan perhitungan angka kredit, hak cuti, jenjang karier, pendidikan dan latihan, dsb.
- Peningkatan mutu dan jumlah informasi
Informasi adalah komponen penting di jaman bisnis sekarang. Anda yang kuasai informasi akan bertindak lebih responsif terhadap perubahan dan tren di masa depan.  Penerapan sistem informasi yang baik tentunya akan menghasilkan laporan-laporan hasil kompilasi data yang dikelola oleh database yang berkualitas serta menyeluruh.  Hal tersebut dapat diwujudkan karena setiap proses pembuatan laporan tersebut dieksekusi secara otomatis oleh mesin komputer.
- Peningkatan mutu dan jumlah keputusan manajemen
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pengambilan keputusan sangat bergantung kepada informasi yang mendukung kebijakan yang akan diambil tersebut.  Hal tersebut hanya dapat terwujud jika sistem informasi dapat menyajikan informasi yang relevan, akurat, terkini dan dapat diambil setiap saat.
- Peningkatan mutu dan jumlah respon atas kondisi pesaing
Aspek intelijen bisnis adalah hal yang sangat penting sejak kurun waktu yang lama dengan berbagai format dan keperluannya.  Untuk mencapai titik respon yang cepat dan tepat atas dinamika para pesaing maka diperlukan sistem informasi yang mampu mengumpulkan, menganalisis dan mengkompilasi informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan di perusahaan.
- Peningkatan efisiensi dan keluwesan operasional
Pemilik bisnis mana yang tidak menginginkan ini?  Semakin efisien dan luwesnya sebuah operasional maka hal ini menunjukkan semakin rendahnya biaya yang dikeluarkan untuk menjalankannya.  Hal tersebut dapat dicapai karena dipangkasnya rantai birokrasi dalam perusahaan setelah implementasi sistem informasi yang baik.
- Peningkatan mutu komunikasi internal dan eksternal
Sebuah sistem informasi yang baik tentunya harus didukung oleh sistem jaringan komunikasi data elektronik yang handal juga.  Dengan penerapan sistem informasi yang baik maka setiap pihak baik di dalam maupun di luar perusahaan dapat bertukar informasi secara lebih efektif dan efisien.
- Peningkatan mutu perencanaan
Perencanaan adalah proses yang penting bagi bisnis. Namun apapun perencanaan yang akan dibuat maka tentunya diperlukan dukungan informasi yang memadai dalam melaksanakannya.  Jika tidak maka perencanaan tersebut dapat kehilangan arah dan tidak mencapai sasarannya karena kesalah informasi yang menjadi basisnya.
- Peningkatan mutu pengendalian dan pengawasan
Dengan sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik maka setiap aktivitas di dalam lingkungan bisnis dapat terus-menerus dipantau. Pemantauan tersebut tentunya berdampak pada peningkatan pengendalian atas setiap prosedur dan kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan.
Manajemen Strategik
       Manajemen Strategik dalam implementasinya diten-tukan oleh tahapan identifikasi lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi, pemantauan dan evaluasi strategi. Hal tersebut disusun dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun spesifik, seperti:
a. masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya
b. ancaman produk peng-ganti (biaya/harga)
c. kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan)
d. kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan);
e. persaingan konvensional diantara pesaing (posisi dan ketergantungan
).

 Peran Manajemen Strategik
        Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi atau perusahaan maka penerapan manajemen stratejik justru sangat dibutuhkan guna apa yang diinginkan bersama dapat kit capai dengan sebaik mungkin. Peran manajemen stratejik ketika diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap unit atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Apalagi melihat perkembangan zaman sekarang ini, dimana setiap organisasi perusahaan telah melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan keuntunga yang banyak. Semuanya itu perlu langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkah yang diambil oleh pimpinan dapat dijalankan seefektif dan seefisen mungkin.
        Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai.
Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
Manfaat Manajemen Strategi

       Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.

Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu:
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.






 





 

 
Tahap-tahap Dalam Manajemen Strategis
         Manajemen strategi merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga kegiatan antara lain perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Perumusan strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan Isu perumusan strategi termasuk memutuskan bisnis apa yang akan dimasuki bisnis apa yang harus dihentikan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, apakah memperluas operasi atau diversivikasi, apakah akan memasuki pasar internasional, apakah akan melakukan merjer atau membentuk usaha patungan, dan bagaimana menghindari pengambilalihan perusahaan pesaing. Keputusan perumusan strategis mengikat suatu organisasi pada produk,pasar, sumber daya, dan teknologi spesifik selama periode waktu tertentu. Strategi menetapkan keunggulan bersaing jangka panjang. Apapun yang akan terjadi, keputusan strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama dan pengaruh jangka panjang pada suatu organisasi. Implementasi strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur oragnisasi yang efektif, mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi organisasi. Implementasi strategi sering disebut tahap tindakan manajemen strategis. Strategi implementasi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis.








                                                                     BAB III
                                                                KESIMPULAN
Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi  menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Perkembangan Teknologi Membawa perubahan pesat dalam dunia bisnis. Ada berbagai macam sistem informasi dengan menggunakan teknologi informasi,antara lain: Electronic Data Processing Systems, Data Processing Systems (DPS), Decision Support System (DSS), Management Information System (MIS), Executive Information Systems (EIS), Expert System (ES) dan Accounting Information System (AIS). Perkembangan teknologi informasi juga berpengaruh terhadap bidang manufaktur dan jasa. Pengaruh sistem informasi yang menggunakan teknologi Informasi ini berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan.baik yang merugikan maupun yang bersifat menguntungkan.
        Proses manajemen strategis dapat diuraikan sebagai pendekatan yang obyektif, logis, sistematis untuk membuat keputusan besar dalam suatu organisasi. Proses ini berusaha untuk mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif dengan cara yang memungkinkan keputusan efektif diambil dalam kondisi yang tidak menentu. Berdasarkan pada pengalaman, penilaian, dan perasaan, intuisi penting untuk membuat keputusan strategis yang baik. Intuisi terutama bermamfaat untuk membuat keputusan dalam situasi yang amat tidak menentu atau sedikit preseden. Proses manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan internal dan eksternal sehingga melaukan perubahan tepat waktu. Teknologi informasi dan globalisasi adalah perubahan eksternal yang mengubah bisnis dan masyarakat dewasa ini. Arus informasi yang cepat menghilangkan batas negara sehingga orang dari seluruh dunia dapat melihat sendiri bagaimana cara hidup orang lain. Dunia menjadi tanpa perbatasan dengan warga Negara global, pesaing global, pelanggan global, pemasok global, dan distributor global.

Daftar Pustaka :
3.       http://anitadilly.blogspot.com/2013/04/nilai-tambah-teknologi-informasi-dalam_14.html

Minggu, 05 Januari 2014

PERANAN SIM DAN SIO (SISTEM INFORMASI ORGANISASI) DALAM PEMECAHAN MASALAH



  
images_002.jpeg



Disusun Oleh:
Nama                   : sartika siahaan
                                         Kelas       : 3da01
                      Npm                 : 46211626



BAB 1
PENDAHULUAN

       Kita sering mendapatkan masalah di dalam ke hidupan.baik dalam, lingkungan, masyarakat, organisasi dan perusahaan.masalah yang kita dapat  tidak sama setiap saat. Terkadang masalah yang kita hadapi itu harus memilih ,mana yang terbaik untuk kita atau yang akan menyesalkan kita. Di sini penting peran pengambilan keputusan  yang  terbaik untuk kita, dengan memikirkan segala resiko dan kerugian yang kita dapat.
        Masalah masalah yang kompleks sering terjadi di perusahaan perusaahan. Di sini di tuntut peran manajer untuk memecahkan masalah tersebut sebagai pembuat keputusan.dalam memecahkan suatu masalah manajer mengidentifikasi,mengembangkan,menyeleksi,menerapkan dan meninjak lanjuti untuk memastikan bahwa kapan solusi itu berjalan sebagai mana mestinya.
        Manajer juga perlu melakukan pendekatan ke sebuah Sistem untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah yang  tidak merugikan perusahaan.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian sistem informasi manajemen, antara lain :
  1. David Kroenke,  menyatakan bahwa Sistem informasi manajemen adalah pengembangan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi.
  2. Mc. Leod,  mendefiniskan sistem informasi manajemen adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
  3. Stoner,  berpendapat bahwa sistem informasi manajemen merupakan metode formal yang menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian.
  4. Ibnu Syamsi,  mengungkapkan sistem informasi manajemen adalah jaringan informasi yang diperlukan pimpinan dalam menjalankan tugasnya, terutama dalam mengambil keputusan, dimana sistem informasi manajemen disamping diperlukan oleh pimpinan, juga dibutuhkan seluruh anggota organisasi yang dipimpinnya.
  5. Hershner Cross,  mengatakan sistem informasi manajemen yang terpadu merupakan gabungan yang amat teratur dari pegawai, perlengkapan dan fasilitas-fasilitas yang melakukan penyimpanan, pengambilan, pengolahan, pengiriman dan peragaan data yang semuanya sebagai tanggapan terhadap kebutuhan-kebutuhan para pembuat keputusan pada semua tingkat organisasi dalam perusahaan.
  6. Sherman Blumenthal,  mendefinisikan sebagai sesuatu sistem keterangan yang mencangkup sarana-sarana untuk menghimpun, menyimpan, memperbaharui dan mengambil data maupun berbagai sarana untuk mengubah data menjadi informasi untuk dipergunakan manusia.
  7. Menurut Alter dalam Effendy,  (1989:11), sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
  8. Sedangkan menurut Wilkinson, sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
        Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen merupakan jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk memberi data kepada manajemen untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan. Data tersebut diolah untuk menjadi sebuah informasi.
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
  1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi.
2.      Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS mendukung pekerja data, dimana menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan luar organisasi. KWS mendukung para pekerja profesional membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
  1. Sistem.Informasi.Manajemen.(SIM)
    SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
  2. Decision.Support.Systems.(DSS)
    DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
  3. Sistem.Ahli.(ES).dan.Kecerdasan.Buatan.(AI)
    AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat.bahasa.terstruktur.dan.anatarmuka.pengguna.
2.2. PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
      Secara etimologis kata decide berasal dari bahasa latin de yang berarti off dan kata caedo      yang berarti to cut. Hal ini berarti proses kognitif cut off sebagai tindakan mimilih diantara beberapa alternatif kemungkinan. Ada beberapa pengertian pengambilan keputusan menurut para ahli yaitu :
  1. Max (1972), Decision Making is commanly difined as choosing from among alernatives (pengambilan keputusan merupakan pemilihan dari beberapa alternatif).
  2. Shull (1970:67),  mengemukakan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses kesadaran manusia terhadap fonumena individual maupun sosial berdasarkan kejadian faktual dan nilai pemikiran, yang mencakup aktivitas perilaku pemilihan satu atau bebrapa alternatif sebagai jalan keluar untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
  3. George R Terry dalam Igbal Hasan (2002:9), Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
       Dari beberapa pengertian pengambilan keputusan di atas  dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah sebuah hasil dari pemecahan masalah, jawaban dari suatu pertanyaan sebagai hukum situasi, dan merupakan pemilihan dari salah satu alternatif-alternatif yang ada, serta pengakhiran dari  proses pemikiran tentang masalah atau problema yang dihadapi, adapun hasil dari pengambilan keputusan adalah keputusan(decision) .
Pengambilan keputusan menurut George R. Terry dalam Iqbal Hasan (2002:6) didasarkan pada lima (5) hal yaitu :
  1. Intuisi, pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi mengandung beberapa kebaikan dan kelemahan. Kebaikannya antara lain :
            a. Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek
              b. Pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan pada umumnya
              c. Kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan tersebut sangat         
                  berperan.
Kelemahan  dari intuisi adalah :
a. Keputusan yang diambil relatif kurang baik
b. Sulit mencari alat pembandingnya sehingga sulit diukur kebenarannya
c. Dasar-dasar lain  dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
2. Pengalaman, Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis karena berdasarkan pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu serta dapat memperhitungkan untung ruginya dan baik buruknya keputusan yang akan dihasilkan. Karena pengalaman seseorang dapat menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja sudah menemukan cara penyelesaiannya.
3. Fakta, pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan  dapat lebih tinggi sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang, pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pemimpin terhadap bawahannya atau orang yang lebih rendah kedudukannya.
Kelebihan dari pengambilan keputusan berdasar wewenang antara lain :
- Kebanyakan penerimanya adalah bawahan
- Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama
- Memiliki otentisitas (otentik)
Kelemahannya antara lain :
- Dapat menimbulkan sifat rutinitas
- Mengasosiasikan dengan praktek diktatotial
- sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat meninmbulkan   kekaburan.
5. Rasional, pada pengambilan keputusan ini keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu sehingga dapat dikatakan mendekatai kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.

2.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
       Dalam proses pengambilan keputusan , suatu organisasi maupun lembaga pendidikan tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu sebagai berikut :
  1. Keadaan internal organisasi , keadaan ini bersangkut paut dengan apa yang ada dalam organisasi tersebut yang meliputi dana yang tersedia, keadaan sumber daya manusia, kemampuan karyawan, kelengkapan dan peralatan organisasi dan struktur organisasi.
  2. Keadaan eksternal organisasi, keadaan ini bersangkut paut dengan apa yang ada diluar organisasi, seperti keadaan ekonomi, sosial politik, hukum dan budaya.
  3. Tersedianya informasi yang diperlukan, informasi yang diperlukan haruslah lengkap dan memiliki sifat-sifat tertentu sehingga keputusan yang dihasilkan dapat berkualitas dan baik.
  4. Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan, hal ini meliputi : kebutuhan, intelegensi, keterampilan dan kapasitas penilaian.
Menurut Azhar kasim(1995:17) faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan meliputi hal-hal berikut :
  1. Pria dan wanita
Pria umumnya bersifat lebih tegas atau berani dan cepat mengambil keputusan, dan wanita umumnya relatif lebih lambat dan sering ragu-ragu.
2.      Peranan pengambil keputusan
Peranan pengambil keputusan mencakup kemampuan mengumpulkan informasi, kemampuan menganalisis dan menginterpretasikan, kemampuan menggunakan konsep yang cukup luas tentang perilaku manusia dan memperkirakan hari depan yang lebih baik.
3.      Keterbatasan kemampuan
Perlu disadari adanya kemampuan yang terbatas dalam pengambilan keputusan dibidang manajemen yang bersifat institusional maupun bersifat pribadi.
2.4. MODEL-MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Lembaga pendidikan atau organisasi  dapat menerapkan atau mengadopsi  model-model pengambilan keputusan sebagai berikut :
.Rational Model
   Knis Model ini digunakan jika tingkat ambiguitas atau konfliksitas sasaran maupun tingkat ketidakpastian teknis rendah.  Pilihan dipermudah oleh kinerja program (March, simon, 1992) dan standar operasional (cyert, 1992, march, 1976) yang disusun menurut aturan keputusan serta rutinitas yang telah dipelajari sebuah organisasi atau lembaga pendidikan .
Political Model
Ketika tujuan diperebutkan oleh berbagai kelompok kepentingan dan kepastian teknis tinggi dalam kelompok, keputusan dari tindakan merupakan hasil tawar menawar antara kelompok yang mengejar  kepentingan mereka dan manipulasi instrumen pengaruh yang tersedia.
Anarchy Model
Model ini digunakan jika tingkat ambiguitas atau konfliksitas sasaran maupun tingkat ketidak pastian teknis tinggi (March dan Olsen, 1992).

Process model
Model ini digunakan jika tingkat ambiguitas atau konfliksitas  sasaran rendah, sedangkan ketidak pastian teknisnya tinggi (Mintzberg, Raisinghani dan Theoret, 1996).
Mengenai klasifikasi model pengambilan keputusan, ada beberapa model yang bisa digunakan antara lain :

Model kuantitatif.
    Model kuantitatif (dalam hal ini model matematika) adalah serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti.
Model kualitatif.
    Model ini didasarkan pada asumsi-asumsi yang ketepatan nya agak kurang jikadibandingkan dengan model kuantitatif dan dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.
Model probabilitas.
  Maksud dari probabilitas disini adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa tertentu.
  Model matriks.
Model ini menyajikan kombinasi antara strategi yang digunakan dan hasil yang diharapkan.
  Model pohon keputusan.
Model pohon keputusan merupakan suatu diagram yang cukup sederhana yang menunjukkan suatu proses untuk merinci masalah-masalah yang akan dihadapi kedalam komponen-komponen yang kemudian dibuatkan alternatif-alternatif pemecahan serta konsekuensi masing-masing.

2.5. JENIS-JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Jenis-jenis keputusan dapat disusun berdasarkan berbagai sudut pandang dan secara garis besar dikenal  tiga jenis keputusan yaitu :
1.        Keputusan berdasarkan tingkat kepentingan
Pada umumnya sebuah lembaga termasuk lembaga pendidikan memiliki hirarki manajemen.hirarki ini terbagi atas tiga tingkatan yaitu manajemen puncak,manajemen menengah dan manajemen tingkat bawah. Manajemen  tingkat puncak berkaitan dengan perencanaan yang bersifat strategis (Strategic Planning). Manajemen tingkat menengah menangani masalah pengawasan dan kegiatannya lebih banyak bersifat administrasi. Manajemen tingakat bawah yaitu manajemen operasional, berkaitan dengan kegitan operasi sehari-hari.
2.        Keputusan berdasarkan Regulitas
Keputusan yang dikemukakan oleh Simon (19950 dibagi menjadi keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram.
  1. Keputusan terprogram, keputusan ini bersifat rutinitas dan berulang-ulang dengan cara penanggulangan yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah melalui prosedur, aturan dan kebijakan.
  2. Keputusan tidak terprogram, keputusan ini bersifat tidak rutinitas dan digunakan untuk menyelesaikan masalah yang tidak bsrstruktur.
3.    Keputusan berdasarkan lingkungan
Keputusan ini dibedakan menjadi empat kelompok berikut :
  1. Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
  2. Pengambilan keputusan dalam kondisi beresiko
  3. Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti
  4. Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik
Tahapan  pengambilan keputusan menurut Herbet  A. Simon dalam Onong Uchayana Efendi, 1996:161 meliputi hal-hal berikut :
  1. Tahap  Inteligensi (inteligence), yaitu menyelidiki lingkungan bagi kondisi dalam mengambil keputusan, data mentah diperoleh, diproses, dan diperiksa untuk dapat mengidentifikasi masalah.
  2. Tahap Rancangan (design), yaitu menemukan, mengembangkan dan menganalisis kegiatan yang mungkin dilakukan.
  3. Tahap Pilihan (choice), yaitu memilih suatu cara kegiatan khusus dari cara-cara yang telah diperoleh, suatu pilihan diambil dan dilaksanakan.
  4. Tahap Implementasi (implementation), yaitu pelaksanaan tindakan setelah memperoleh pilihan atas berbagai alternatif kegiatan yang telah ditentukan.
 Pendekatan sistem
       Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berintraksi untuk mencapai suatu tujuan. Pendekatan sistem adalah serangkaian tahapan tahapan pemecahan masalah yang setiap langka di pahami dan menghasilkan sebuah solusi alternatip  di pertimbangkan dan solulusi yang di pilih  dapat di terapkan.
Pendekatan sistem dalah pengambilan keputusan
Di dalam sebuah perusahaan manajer  berperan penting dalam pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.sistem konseptual adalah suatu sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer ,informsi dan standart.2 elemen yang lain masuk dalam peroses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).
TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN  PENDEKATAN SISTEM
1. Usaha Persiapan
·         Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
·         Mengenal sistem lingkungan.
·         Mengidentifikasi subsistem perusahaan.

2. Usaha Definisi
·         Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Tujuannya : mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada.
Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu :
1.      Mengevaluasi standar.
2.      Membandingkan output dengan standar.
3.      Mengevaluasi manajemen.
4.      Mengevaluasi pemroses informasi.
5.      Mengevaluasi input dan sumber daya input.
6.      Mengevaluasi proses.
7.      Mengevaluasi sumber daya output.


3. Usaha Persiapan
·         Pertimbangan alternatif yang layak.
·         Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
·         Memilih solusi terbaik.
·         Menerapkan solusi.
·         Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.

FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
Terdapat 3 Kategori manajer dalam merasakan suatu masalah masalah :
1.      Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.

2.      Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker) :
       1. Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
       2.  Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.

3.      Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah( Problem solver):
1.  Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan. Contoh  : pendekatan sistem.
       2.  Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan                         dengan situasi.

PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMECAHAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN)
·         Pemecahan masalah
      Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.
Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi/ aksi yang diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satunya kunci pemecahan masalah adalah mengidentifikasikan berbagai alternatif keputusan.
·         Pendekatan sistem
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermulai dari John dewey, seorang profesor filosofi dari colombia university.
Ia mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai :
         1. Mengenali kontroversi
         2.  Menimbang klaim alternatif
         3.  Membentuk penilaian
       Serangkaian langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa maslah itu pertama-             tama dipahami ,solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
Langkah-langkahnya adalah sbb:
1.       Usaha persiapan = mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.
2.      Usaha definisi = mencakup mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
3.      Usaha solusi = mencakup mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih satu yang tampak terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat menindaklanjuti untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.

Faktor manusia yang mempengaruhi Pemecahan Masalah
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik, gaya ini dapat mempengaruhi dalam :   1.      Merasakan masalah.
    2.      Mengumpulkan Informasi
          3.      Menggunakan Informasi

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
     Pengambilan keputusan merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan organisasi. Salah mengambil keputusan dapat berakibat pada organisasi yang dapat dirasakan langsung dan mempengaruhi pengambilan keputusan dimasa datang. Pengambilan keputusan merupakan proses identifikasi berbagai alternatif solusi terhadap permasalahan organisasi.
     manajer  berperan penting dalam pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.sistem konseptual adalah suatu sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer ,informsi dan standart.2 elemen yang lain masuk dalam peroses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).
      setiap manajer mempunyai gaya pemecahan masalah yang unik,gaya ini dapat mempengaruhi dalam merasakan masalah,mengumpulkan informasi,dan menggunakan informasi.
manajer perlu melakukan sebuah pendekatan ke sebuah sistem. pendekatan  yang di lakukan yaitu : Usaha Persiapan, Usaha Definisi, Usaha Persiapan

Sumber : http://nadiapritta.blogspot.com/2009/11/sim-dalam-pemecahan-masalah-sistem.html