menu button

text Berjalan

Blog Sartika Siahaan - 22 Years old - Gunadarma University

Rabu, 14 Desember 2011

TUGAS 1

2. Terjadinya Alam Semesta :

teori terjadinya alam semesta:

1. Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold.
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta ini dimanapun dan bilamanapun selalu sama.  Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama.  Dengan demikian teori ini secara ringkas menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati.
Teori ini beranggapan bahwa alam semesta tidak terhingga besarnya dan tidak terhingga tuanya (tanpa awal dan tanpa akhir).
Dari hasil penemuan ini menguatkan bahwa alam semesta selalu mengembang (ekspansi) dan menipis (kontraksi).Dengan demikian harus ada ledakan atau dentuman yang mendahului ada pengembangan.

2.Teori Dentuman Besar (Big-Bang Theory)
Teori ini berlandaskan asumsi bahwa ada suatu massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat besar.Karena adanya reaksi inti, kemudian meledak dengan hebat.
Menurut teori ini ada beberapa masa yang penting selama terjadinya alam semesta, yaitu:
i.  Masa batas dinding Planck, yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-49 detik berdasarkan hasil perhitungan Planck.
ii.  Masa jiffy, yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-23 detik, dengan jari-jari alam semesta 10-3 cm dengan kerapatannya 1055 kali kerapatan air.
iii.  Masa radiasi, yaitu masa alam semesta berumur 1 detik sampai 1 juta detik kemudian, pada saat terbentuknya fusi hydrogen menjadi helium.
iv.  Masa pembentukan galaksi, yaitu pada usia alam semesta 108 sampai 109 tahun.  Pada saat usia ini galaksi masih berupa kabut pilin yang berputar membentuk piring raksasa.

sumber:www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar