Disusun
Oleh:
Nama : sartika siahaan
Kelas : 3da01
Npm
: 46211626
BAB 1
PENDAHULUAN
Kita sering mendapatkan masalah di dalam
ke hidupan.baik dalam, lingkungan, masyarakat, organisasi dan
perusahaan.masalah yang kita dapat tidak sama setiap saat. Terkadang
masalah yang kita hadapi itu harus memilih ,mana yang terbaik untuk kita atau
yang akan menyesalkan kita. Di sini penting peran pengambilan keputusan
yang terbaik untuk kita, dengan memikirkan segala resiko dan kerugian
yang kita dapat.
Masalah masalah yang kompleks sering
terjadi di perusahaan perusaahan. Di sini di tuntut peran manajer untuk
memecahkan masalah tersebut sebagai pembuat keputusan.dalam memecahkan suatu
masalah manajer mengidentifikasi,mengembangkan,menyeleksi,menerapkan dan
meninjak lanjuti untuk memastikan bahwa kapan solusi itu berjalan sebagai mana
mestinya.
Manajer juga perlu melakukan pendekatan
ke sebuah Sistem untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah yang tidak
merugikan perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian
sistem informasi manajemen, antara lain :
- David Kroenke, menyatakan bahwa Sistem informasi manajemen adalah pengembangan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi.
- Mc. Leod, mendefiniskan sistem informasi manajemen adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
- Stoner, berpendapat bahwa sistem informasi manajemen merupakan metode formal yang menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian.
- Ibnu Syamsi, mengungkapkan sistem informasi manajemen adalah jaringan informasi yang diperlukan pimpinan dalam menjalankan tugasnya, terutama dalam mengambil keputusan, dimana sistem informasi manajemen disamping diperlukan oleh pimpinan, juga dibutuhkan seluruh anggota organisasi yang dipimpinnya.
- Hershner Cross, mengatakan sistem informasi manajemen yang terpadu merupakan gabungan yang amat teratur dari pegawai, perlengkapan dan fasilitas-fasilitas yang melakukan penyimpanan, pengambilan, pengolahan, pengiriman dan peragaan data yang semuanya sebagai tanggapan terhadap kebutuhan-kebutuhan para pembuat keputusan pada semua tingkat organisasi dalam perusahaan.
- Sherman Blumenthal, mendefinisikan sebagai sesuatu sistem keterangan yang mencangkup sarana-sarana untuk menghimpun, menyimpan, memperbaharui dan mengambil data maupun berbagai sarana untuk mengubah data menjadi informasi untuk dipergunakan manusia.
- Menurut Alter dalam Effendy, (1989:11), sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
- Sedangkan menurut Wilkinson, sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Dari berbagai
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen merupakan
jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan
disahkan bila diperlukan untuk memberi data kepada manajemen untuk dasar
pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan. Data tersebut diolah untuk
menjadi sebuah informasi.
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang
berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem
informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
- Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang
terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar
untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi.
2. Office
Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS mendukung pekerja data, dimana menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan luar organisasi. KWS mendukung para pekerja profesional membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
OAS mendukung pekerja data, dimana menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan luar organisasi. KWS mendukung para pekerja profesional membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
- Sistem.Informasi.Manajemen.(SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data). - Decision.Support.Systems.(DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan. - Sistem.Ahli.(ES).dan.Kecerdasan.Buatan.(AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat.bahasa.terstruktur.dan.anatarmuka.pengguna.
2.2. PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Secara
etimologis kata decide berasal dari bahasa latin de yang berarti off
dan kata caedo yang berarti
to cut. Hal ini
berarti proses kognitif cut off sebagai tindakan mimilih diantara
beberapa alternatif kemungkinan. Ada beberapa pengertian pengambilan keputusan
menurut para ahli yaitu :
- Max (1972), Decision Making is commanly difined as choosing from among alernatives (pengambilan keputusan merupakan pemilihan dari beberapa alternatif).
- Shull (1970:67), mengemukakan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses kesadaran manusia terhadap fonumena individual maupun sosial berdasarkan kejadian faktual dan nilai pemikiran, yang mencakup aktivitas perilaku pemilihan satu atau bebrapa alternatif sebagai jalan keluar untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
- George R Terry dalam Igbal Hasan (2002:9), Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Dari
beberapa pengertian pengambilan keputusan di atas dapat disimpulkan bahwa
pengambilan keputusan adalah sebuah hasil dari pemecahan masalah, jawaban dari
suatu pertanyaan sebagai hukum situasi, dan merupakan pemilihan dari salah satu
alternatif-alternatif yang ada, serta pengakhiran dari proses pemikiran
tentang masalah atau problema yang dihadapi, adapun hasil dari pengambilan
keputusan adalah keputusan(decision) .
Pengambilan
keputusan menurut George R. Terry dalam Iqbal Hasan (2002:6) didasarkan pada
lima (5) hal yaitu :
- Intuisi, pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi mengandung beberapa kebaikan dan kelemahan. Kebaikannya antara lain :
a. Waktu yang digunakan untuk
mengambil keputusan relatif lebih pendek
b. Pengambilan keputusan akan
memberikan kepuasan pada umumnya
c. Kemampuan mengambil keputusan
dari pengambil keputusan tersebut sangat
berperan.
Kelemahan dari intuisi adalah :
a.
Keputusan yang diambil relatif kurang baik
b. Sulit
mencari alat pembandingnya sehingga sulit diukur kebenarannya
c.
Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
2. Pengalaman,
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan
praktis karena berdasarkan pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan
sesuatu serta dapat memperhitungkan untung ruginya dan baik buruknya keputusan
yang akan dihasilkan. Karena pengalaman seseorang dapat
menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja sudah menemukan
cara penyelesaiannya.
3. Fakta,
pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat,
solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil
keputusan dapat lebih tinggi sehingga orang dapat menerima keputusan yang
dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang,
pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pemimpin
terhadap bawahannya atau orang yang lebih rendah kedudukannya.
Kelebihan dari pengambilan keputusan berdasar wewenang
antara lain :
- Kebanyakan penerimanya adalah bawahan
-
Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama
- Memiliki
otentisitas (otentik)
Kelemahannya
antara lain :
- Dapat
menimbulkan sifat rutinitas
-
Mengasosiasikan dengan praktek diktatotial
- sering
melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat
meninmbulkan kekaburan.
5.
Rasional, pada pengambilan keputusan ini keputusan yang dihasilkan bersifat
objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau
nilai dalam batas kendala tertentu sehingga dapat dikatakan mendekatai
kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
2.3.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dalam proses
pengambilan keputusan , suatu organisasi maupun lembaga pendidikan tidak
terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu sebagai berikut :
- Keadaan internal organisasi , keadaan ini bersangkut paut dengan apa yang ada dalam organisasi tersebut yang meliputi dana yang tersedia, keadaan sumber daya manusia, kemampuan karyawan, kelengkapan dan peralatan organisasi dan struktur organisasi.
- Keadaan eksternal organisasi, keadaan ini bersangkut paut dengan apa yang ada diluar organisasi, seperti keadaan ekonomi, sosial politik, hukum dan budaya.
- Tersedianya informasi yang diperlukan, informasi yang diperlukan haruslah lengkap dan memiliki sifat-sifat tertentu sehingga keputusan yang dihasilkan dapat berkualitas dan baik.
- Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan, hal ini meliputi : kebutuhan, intelegensi, keterampilan dan kapasitas penilaian.
Menurut Azhar kasim(1995:17)
faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan
meliputi hal-hal berikut :
- Pria dan wanita
Pria umumnya bersifat lebih tegas atau
berani dan cepat mengambil keputusan, dan wanita umumnya relatif lebih lambat
dan sering ragu-ragu.
2.
Peranan
pengambil keputusan
Peranan pengambil
keputusan mencakup kemampuan mengumpulkan informasi, kemampuan menganalisis dan
menginterpretasikan, kemampuan menggunakan konsep yang cukup luas tentang
perilaku manusia dan memperkirakan hari depan yang lebih baik.
3.
Keterbatasan
kemampuan
Perlu disadari
adanya kemampuan yang terbatas dalam pengambilan keputusan dibidang manajemen
yang bersifat institusional maupun bersifat pribadi.
2.4.
MODEL-MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Lembaga pendidikan atau organisasi dapat
menerapkan atau mengadopsi model-model pengambilan keputusan sebagai
berikut :
.Rational
Model
Knis Model ini digunakan jika tingkat ambiguitas atau konfliksitas
sasaran maupun tingkat ketidakpastian teknis rendah. Pilihan dipermudah
oleh kinerja program (March, simon, 1992) dan standar operasional (cyert, 1992,
march, 1976) yang disusun menurut aturan keputusan serta rutinitas yang telah
dipelajari sebuah organisasi atau lembaga pendidikan .
Political
Model
Ketika
tujuan diperebutkan oleh berbagai kelompok kepentingan dan kepastian teknis
tinggi dalam kelompok, keputusan dari tindakan merupakan hasil tawar menawar
antara kelompok yang mengejar kepentingan mereka dan manipulasi instrumen
pengaruh yang tersedia.
Anarchy
Model
Model ini
digunakan jika tingkat ambiguitas atau konfliksitas sasaran maupun tingkat
ketidak pastian teknis tinggi (March dan Olsen, 1992).
Process
model
Model ini
digunakan jika tingkat ambiguitas atau konfliksitas sasaran rendah, sedangkan
ketidak pastian teknisnya tinggi (Mintzberg, Raisinghani dan Theoret, 1996).
Mengenai klasifikasi model pengambilan keputusan, ada
beberapa model yang bisa digunakan antara lain :
Model kuantitatif.
Model
kuantitatif (dalam hal ini model matematika) adalah serangkaian asumsi yang
tepat yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti.
Model kualitatif.
Model ini
didasarkan pada asumsi-asumsi yang ketepatan nya agak kurang jikadibandingkan
dengan model kuantitatif dan dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif
mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.
Model
probabilitas.
Maksud dari
probabilitas disini adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa
tertentu.
Model
matriks.
Model ini menyajikan kombinasi antara strategi yang
digunakan dan hasil yang diharapkan.
Model
pohon keputusan.
Model pohon keputusan merupakan suatu diagram yang
cukup sederhana yang menunjukkan suatu proses untuk merinci masalah-masalah
yang akan dihadapi kedalam komponen-komponen yang kemudian dibuatkan
alternatif-alternatif pemecahan serta konsekuensi masing-masing.
2.5.
JENIS-JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Jenis-jenis
keputusan dapat disusun berdasarkan berbagai sudut pandang dan secara garis
besar dikenal tiga jenis keputusan yaitu :
1.
Keputusan berdasarkan tingkat kepentingan
Pada
umumnya sebuah lembaga termasuk lembaga pendidikan memiliki hirarki
manajemen.hirarki ini terbagi atas tiga tingkatan yaitu manajemen
puncak,manajemen menengah dan manajemen tingkat bawah. Manajemen tingkat
puncak berkaitan dengan perencanaan yang bersifat strategis (Strategic
Planning). Manajemen tingkat menengah menangani masalah
pengawasan dan kegiatannya lebih banyak bersifat administrasi. Manajemen
tingakat bawah yaitu manajemen operasional, berkaitan dengan kegitan operasi
sehari-hari.
2.
Keputusan berdasarkan Regulitas
Keputusan
yang dikemukakan oleh Simon (19950 dibagi menjadi keputusan terprogram dan
keputusan tidak terprogram.
- Keputusan terprogram, keputusan ini bersifat rutinitas dan berulang-ulang dengan cara penanggulangan yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah melalui prosedur, aturan dan kebijakan.
- Keputusan tidak terprogram, keputusan ini bersifat tidak rutinitas dan digunakan untuk menyelesaikan masalah yang tidak bsrstruktur.
3.
Keputusan berdasarkan lingkungan
Keputusan
ini dibedakan menjadi empat kelompok berikut :
- Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
- Pengambilan keputusan dalam kondisi beresiko
- Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti
- Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik
Tahapan
pengambilan keputusan menurut Herbet A. Simon dalam Onong Uchayana
Efendi, 1996:161 meliputi hal-hal berikut :
- Tahap Inteligensi (inteligence), yaitu menyelidiki lingkungan bagi kondisi dalam mengambil keputusan, data mentah diperoleh, diproses, dan diperiksa untuk dapat mengidentifikasi masalah.
- Tahap Rancangan (design), yaitu menemukan, mengembangkan dan menganalisis kegiatan yang mungkin dilakukan.
- Tahap Pilihan (choice), yaitu memilih suatu cara kegiatan khusus dari cara-cara yang telah diperoleh, suatu pilihan diambil dan dilaksanakan.
- Tahap Implementasi (implementation), yaitu pelaksanaan tindakan setelah memperoleh pilihan atas berbagai alternatif kegiatan yang telah ditentukan.
Pendekatan
sistem
Sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang berintraksi untuk mencapai suatu tujuan. Pendekatan sistem
adalah serangkaian tahapan tahapan pemecahan masalah yang setiap langka di
pahami dan menghasilkan sebuah solusi alternatip di pertimbangkan dan
solulusi yang di pilih dapat di terapkan.
Pendekatan sistem dalah pengambilan keputusan
Di dalam
sebuah perusahaan manajer berperan penting dalam pengambilan keputusan
yang efektif dan efisien.sistem konseptual adalah suatu sistem pemecahan
masalah yang terdiri dari manajer ,informsi dan standart.2 elemen yang lain
masuk dalam peroses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan
kendala).
TAHAPAN
PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM
1. Usaha Persiapan
·
Memandang
perusahaan sebagai suatu sistem.
·
Mengenal
sistem lingkungan.
·
Mengidentifikasi
subsistem perusahaan.
2. Usaha
Definisi
· Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Tujuannya : mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan
berada.
Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan
tertentu :
1. Mengevaluasi standar.
2. Membandingkan output dengan standar.
3.
Mengevaluasi
manajemen.
4.
Mengevaluasi
pemroses informasi.
5.
Mengevaluasi
input dan sumber daya input.
6.
Mengevaluasi
proses.
7.
Mengevaluasi
sumber daya output.
3. Usaha
Persiapan
·
Pertimbangan
alternatif yang layak.
·
Mengevaluasi
berbagai solusi alternatif.
·
Memilih
solusi terbaik.
·
Menerapkan
solusi.
·
Memastikan
bahwa solusi tersebut efektif.
FAKTOR
MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
Terdapat 3
Kategori manajer dalam merasakan suatu masalah masalah :
1.
Penghindar masalah
(Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua
baik-baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan
informasi.
2.
Mengumpulkan
Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker) :
1. Gaya
teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu
yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
2. Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya,
kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam
organisasi.
3.
Menggunakan
informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah( Problem solver):
1.
Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu
metode yang telah ditetapkan. Contoh : pendekatan sistem.
2. Gaya
intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan
pendekatan dengan
situasi.
PENDEKATAN
SISTEM DALAM PEMECAHAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN)
·
Pemecahan masalah
Pentingnya pemecahan masalah bukan
didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.
Pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah
Pengambilan
keputusan adalah tindakan memilih strategi/ aksi yang diyakini manajer akan memberikan
solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah
satunya kunci pemecahan masalah adalah mengidentifikasikan berbagai alternatif
keputusan.
·
Pendekatan sistem
Proses
pemecahan masalah secara sistematis bermulai dari John dewey, seorang profesor
filosofi dari colombia university.
Ia
mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang terlibat dalam memecahkan suatu
kontroversi secara memadai :
1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternatif
3. Membentuk penilaian
Serangkaian langkah pemecahan masalah
yang memastikan bahwa maslah itu pertama- tama dipahami ,solusi alternatif
dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
Langkah-langkahnya
adalah sbb:
1.
Usaha
persiapan = mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan
orientasi sistem.
2.
Usaha
definisi = mencakup mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan kemudian
memahaminya.
3.
Usaha solusi
= mencakup mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya,
memilih satu yang tampak terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat
menindaklanjuti untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
Faktor manusia yang mempengaruhi Pemecahan Masalah
Tiap manajer
memiliki gaya pemecahan masalah yang unik, gaya ini dapat mempengaruhi dalam : 1. Merasakan
masalah.
2. Mengumpulkan
Informasi
3. Menggunakan
Informasi
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengambilan
keputusan merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan organisasi. Salah
mengambil keputusan dapat berakibat pada organisasi yang dapat dirasakan
langsung dan mempengaruhi pengambilan keputusan dimasa datang. Pengambilan keputusan
merupakan proses identifikasi berbagai alternatif solusi terhadap permasalahan
organisasi.
manajer berperan penting dalam
pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.sistem konseptual adalah suatu
sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer ,informsi dan standart.2
elemen yang lain masuk dalam peroses perubahan masalah menjadi solusi (solusi
alternatif dan kendala).
setiap manajer mempunyai gaya pemecahan
masalah yang unik,gaya ini dapat mempengaruhi dalam merasakan masalah,mengumpulkan
informasi,dan menggunakan informasi.
manajer perlu
melakukan sebuah pendekatan ke sebuah sistem. pendekatan yang di lakukan
yaitu : Usaha Persiapan, Usaha Definisi, Usaha Persiapan
Sumber : http://nadiapritta.blogspot.com/2009/11/sim-dalam-pemecahan-masalah-sistem.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar