Peran Potensial Informasi Strategis Dalam Memberikan Keuntungan Bagi Perusahaan
NAMA : SARTIKA SIAHAAN
KELAS : 3DA01
NPM : 46211626
BAB 1
Pendahuluan
Menurut
perusahaan modern, tidak cukup jika hanya memiliki strategi bisnis saja untuk menghadapi
persaingan dewasa ini. Strategi bisnis yang biasa dituangkan dalam blueprint
Business Plan harus dilengkapi dengan Sistem Informasi Strategik dengan tujuan
untuk memanfaatkan secara optimum penggunaan Teknologi Informasi sebagai
komponen utama sistem Informasi Perusahaan (sistem yang terdiri dari
komponen-komponen untuk melakukan pengolahan data dan pengiriman informasi
hasil pengolahan ke fungsi-fungsi organisasi terkait). Tantangan yang dihadapi
para pengelola Teknologi Informasi pada umumnya adalah bagaimana mengendalikan
Teknologi Informasi sebagai sumber daya perusahaan sehingga dapat menyajikan
informasi sesuai yang dibutuhkan perusahaan, bagaimana mengelola resiko dan
mengamankan infrastruktur Teknologi Informasi yang menjadi hidup-matinya operasional
perusahaan.
Lingkungan
dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control masyarakat,
perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara maupun
bisnis. Control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun
perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat
kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam
menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang
dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar
organisasi (perusahaan dan pemerintah).
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi. Menopang manajemen strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai.
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi. Menopang manajemen strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai.
BAB
II
PEMBAHASAN
Penerapan Teknologi Informasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan
efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi
Informasi menyebabkan perubahan pada kebiasaan
kerja. Perkembangan Teknologi Membawa perubahan pesat dalam dunia bisnis. Ada
berbagai macam sistem informasi dengan menggunakan teknologi informasi,antara
lain: Electronic Data Processing Systems, Data Processing Systems (DPS),
Decision Support System (DSS), Management Information System (MIS), Executive
Information Systems (EIS), Expert System (ES) dan Accounting Information System
(AIS). Perkembangan teknologi informasi juga berpengaruh terhadap bidang
manufaktur dan jasa. Pengaruh sistem informasi yang menggunakan teknologi
Informasi ini berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan.baik yang merugikan
maupun yang bersifat menguntungkan.
Dengan adanya Teknologi Informasi memberikan manfaat yang pesat bagi
perusahaan,seperti perusahaan mampu mengendalikan aktivitas bisnis yang
rumit,sehingga dapat menghasilkan informasi yang relevan, artinya memiliki
tujuan yang spesifik,jelas,dan masuk akal,tepat waktu dimana informasi tersebut
sesuai dengan yang diminta dan tidak terlambat sehingga dapat menimbulkan
ketidaknyamanan user. Selain itu, untuk kinerja perusahaan teknologi dapat
menjadikan kinerja perusahan semakin efisien sehingga perusahaan dapat bertahan
dalam globalisasi. Selain banyak manfaatnya,Teknologi informasi ini tidak
selalu berdampak positif bagi semua aspek perusahaan,dikarenakan hilangnya
kesempatan kerja dan dapat menimbulkan crime of work bagi perusahaan, misalnya:
hacker account karyawan,yang dapat merugikan karyawan perusahaan dan
penyimpangan dalam perusahaan seperti karyawan membeli aset perusahaan untuk
kepentingan pribadi.
Penggunaan Strategis Teknologi Informasi
Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk mengimplementasikan
lima srategi kompetitif dasar dari Porter tersebut. Perusahaan menggunakan sistem informasi strategis,
misalnya dengan menggunakan teknologi internet untuk bisnis elektronik dan aplikasi
perdagangan. Pada gambar 3.3
mengilustrasikan bagaimana upaya perusahaan melalui pemanfaatan Teknologi informasi untuk
meraih peningkatan efisiensi ,
menciptakan peluang bisnis baru ,
memelihara hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok.
Adapun strategi dasar penggunaan teknologi informasi (TI)
dalam bisnis adalah :
1.1.Biaya yang lebih
rendah
a. Gunakan
TI untuk mengurangi secara mendasar biaya proses bisnis
b. Gunakan
TI untuk menurunkan biaya pelanggan atau pemasok
1.2.Diferensiasi
a.
Kembangkan berbagai fitur TI baru untuk
melakukan diferensiasi produk dan
jasa
b. Gunakan
berbagai fitur TI untuk mengurangi keunggulan diferensiasi para
Pesaing.
c. Gunakan
berbagai fitur TI untuk memfokuskan diri pada ceruk pasar yang
dipilih
1.3.Inovasi
a. Buat
produk dan jasa baru yang memasukkan berbagai komponen TI
b. Kembangkan
pasar baru atau ceruk pasar baru yang unik dengan bantuan TI
c.
Buat
perubahan radikal atas proses bisnis dengan TI yang secara dramatis
akan memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, atau layanan
pelanggan,
atau mempersingkat waktu ke pasar
Sistem informasi yang dibangun dengan baik dan benar
antara lain dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi stok material
produksi, menghilangkan kegiatan yang tidak memiliki manfaat (nilai tambah),
meningkatkan layanan dan kepuasan pelanggan, mengkoordinasikan setiap bagian
dalam perusahaan serta meningkatkan kualitas kebijakan manajemen.
secara umum
manfaat-manfaat tersebut dapat dikategorikan sebagai manfaat berwujud (tangible
benefit) dan manfaat tak berwujud (intangible benefit).
Manfaat Berwujud (tangible benefit)
Sebuah sistem informasi yang
dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan manfaat berwujud yang
secara faktual dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang diraih serta
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Indikator dari
keberhasilan/manfaat yang berdampak pada peningkatan pendapatan adalah
meningkatnya penjualan dalam pasar yang sudah ada serta perluasan ke pasar yang
baru.
Sistem informasi yang baik
dapat digunakan tidak hanya untuk penyimpanan data secara elektronik saja
tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang diperlukan oleh
manajemen. Sehingga dengan dukungan sistem informasi yang baik maka dapat
diperoleh informasi yang akurat, terpercaya, mutakhir dan mudah diakses
mengenai kondisi penjualan perusahaan.
Dengan adanya laporan yang
tersaji dengan cepat dan setiap saat dapat diakses tersebut maka
keputusan-keputusan yang diambil pun dapat lebih cepat dan presisi terhadap
dinamika pasar yang ada. Sedangkan dari sisi pengurangan biaya dapat
dilakukan analisis faktual atas pengurangan jumlah sumber daya manusia yang
dilibatkan dalam bisnis, pengurangan biaya operasional seperti pasokan maupun
overhead, pengurangan barang/material dalam stok gudang, pengurangan biaya
pemeliharaan dan penyediaan perlengkapan yang tidak terlalu mahal.
Manfaat Tak Berwujud (intangible benefit)
Seringkali manfaat tak berwujud inilah yang menjadi titik kritis pada
jalannya roda bisnis sebuah perusahaan. Karena bersifat tak berwujud,
aspek-aspek berikut seringkali diabaikan atau tidak terlacak resistensinya,
yaitu:
- Peningkatan kepuasan konsumen
Misalkan Anda datang ke sebuah toko swalayan. Mana yang kira-kira akan Anda
pilih sebagai tempat berbelanja, toko yang waktu antrian di kasirnya lebih
singkat atau sebaliknya? Tentunya Anda akan memilih yang pertama
sekalipun mungkin harus membayar sedikit lebih mahal dibandingkan dengan toko
kedua. Ternyata toko pertama sudah menerapkan sistem informasi
penjualannya yang lebih cepat dalam pemrosesan dan kemudahan pemasukan datanya.
- Peningkatan kepuasan karyawan
Seringkali muncul dari pihak karyawan yang merasa haknya tidak terpenuhi
seperti misalkan insentif lemburnya. Ternyata hal ini terjadi akibat
kesalahan perhitungan pihak manajemen yang masih melakukannya secara manual
atau dengan sistem pemasukan ulang data. Padahal jika misalkan perusahaan
menyediakan sistem absensi yang terintegrasi dalam sistem informasi kepegawaian
dan SIA maka secara otomatis dapat dibuat laporan insenstif yang lebih akurat
dan benar. Hal tersebut baru salah satu contoh di luar misalkan
perhitungan angka kredit, hak cuti, jenjang karier, pendidikan dan latihan,
dsb.
- Peningkatan mutu dan jumlah informasi
Informasi adalah komponen penting di jaman bisnis sekarang. Anda yang
kuasai informasi akan bertindak lebih responsif terhadap perubahan dan tren di
masa depan. Penerapan sistem informasi yang baik tentunya akan
menghasilkan laporan-laporan hasil kompilasi data yang dikelola oleh database
yang berkualitas serta menyeluruh. Hal tersebut dapat diwujudkan karena
setiap proses pembuatan laporan tersebut dieksekusi secara otomatis oleh mesin
komputer.
- Peningkatan mutu dan jumlah keputusan manajemen
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pengambilan keputusan sangat bergantung
kepada informasi yang mendukung kebijakan yang akan diambil tersebut. Hal
tersebut hanya dapat terwujud jika sistem informasi dapat menyajikan informasi
yang relevan, akurat, terkini dan dapat diambil setiap saat.
- Peningkatan mutu dan jumlah respon atas kondisi pesaing
Aspek intelijen bisnis adalah hal yang sangat penting sejak kurun waktu
yang lama dengan berbagai format dan keperluannya. Untuk mencapai titik
respon yang cepat dan tepat atas dinamika para pesaing maka diperlukan sistem
informasi yang mampu mengumpulkan, menganalisis dan mengkompilasi informasi
yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan di perusahaan.
- Peningkatan efisiensi dan keluwesan operasional
Pemilik bisnis mana yang tidak menginginkan ini? Semakin efisien dan
luwesnya sebuah operasional maka hal ini menunjukkan semakin rendahnya biaya
yang dikeluarkan untuk menjalankannya. Hal tersebut dapat dicapai karena
dipangkasnya rantai birokrasi dalam perusahaan setelah implementasi sistem
informasi yang baik.
- Peningkatan mutu komunikasi internal dan eksternal
Sebuah sistem informasi yang baik tentunya harus didukung oleh sistem
jaringan komunikasi data elektronik yang handal juga. Dengan penerapan
sistem informasi yang baik maka setiap pihak baik di dalam maupun di luar
perusahaan dapat bertukar informasi secara lebih efektif dan efisien.
- Peningkatan mutu perencanaan
Perencanaan adalah proses yang penting bagi bisnis. Namun apapun
perencanaan yang akan dibuat maka tentunya diperlukan dukungan informasi yang
memadai dalam melaksanakannya. Jika tidak maka perencanaan tersebut dapat
kehilangan arah dan tidak mencapai sasarannya karena kesalah informasi yang
menjadi basisnya.
- Peningkatan mutu pengendalian dan pengawasan
Dengan sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik maka
setiap aktivitas di dalam lingkungan bisnis dapat terus-menerus dipantau.
Pemantauan tersebut tentunya berdampak pada peningkatan pengendalian atas
setiap prosedur dan kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan.
Manajemen Strategik
Manajemen Strategik dalam implementasinya diten-tukan oleh tahapan identifikasi lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi, pemantauan dan evaluasi strategi. Hal tersebut disusun dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun spesifik, seperti:
a. masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya
b. ancaman produk peng-ganti (biaya/harga)
c. kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan)
d. kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan);
e. persaingan konvensional diantara pesaing (posisi dan ketergantungan).
Manajemen Strategik dalam implementasinya diten-tukan oleh tahapan identifikasi lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi, pemantauan dan evaluasi strategi. Hal tersebut disusun dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun spesifik, seperti:
a. masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya
b. ancaman produk peng-ganti (biaya/harga)
c. kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan)
d. kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan);
e. persaingan konvensional diantara pesaing (posisi dan ketergantungan).
Peran Manajemen Strategik
Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi atau perusahaan maka penerapan manajemen stratejik justru sangat dibutuhkan guna apa yang diinginkan bersama dapat kit capai dengan sebaik mungkin. Peran manajemen stratejik ketika diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap unit atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Apalagi melihat perkembangan zaman sekarang ini, dimana setiap organisasi perusahaan telah melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan keuntunga yang banyak. Semuanya itu perlu langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkah yang diambil oleh pimpinan dapat dijalankan seefektif dan seefisen mungkin.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi atau perusahaan maka penerapan manajemen stratejik justru sangat dibutuhkan guna apa yang diinginkan bersama dapat kit capai dengan sebaik mungkin. Peran manajemen stratejik ketika diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap unit atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Apalagi melihat perkembangan zaman sekarang ini, dimana setiap organisasi perusahaan telah melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan keuntunga yang banyak. Semuanya itu perlu langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkah yang diambil oleh pimpinan dapat dijalankan seefektif dan seefisen mungkin.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
Manfaat Manajemen Strategi
Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.
Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.
Ada bebarapa
manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategik,
yaitu:
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
|
|
||||
Tahap-tahap Dalam Manajemen Strategis
Manajemen strategi merupakan sebuah proses
yang terdiri dari tiga kegiatan antara lain perumusan strategi, implementasi
strategi dan evaluasi strategi. Perumusan strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan
mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan
kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang,
menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi tertentu untuk
dilaksanakan Isu perumusan strategi termasuk memutuskan bisnis apa yang akan
dimasuki bisnis apa yang harus dihentikan, bagaimana mengalokasikan sumber
daya, apakah memperluas operasi atau diversivikasi, apakah akan memasuki pasar
internasional, apakah akan melakukan merjer atau membentuk usaha patungan, dan
bagaimana menghindari pengambilalihan perusahaan pesaing. Keputusan perumusan
strategis mengikat suatu organisasi pada produk,pasar, sumber daya, dan
teknologi spesifik selama periode waktu tertentu. Strategi menetapkan keunggulan
bersaing jangka panjang. Apapun yang akan terjadi, keputusan strategis
mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama dan pengaruh jangka panjang pada
suatu organisasi. Implementasi strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan
obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan
mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat
dilaksanakan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung
strategi, menciptakan struktur oragnisasi yang efektif, mengubah arah usaha
pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi
dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi organisasi. Implementasi
strategi sering disebut tahap tindakan manajemen strategis. Strategi
implementasi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk mengubah strategi
yang dirumuskan menjadi tindakan. Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen
strategis.
BAB III
KESIMPULAN
Kebutuhan
efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi
Informasi menyebabkan perubahan pada
kebiasaan kerja. Perkembangan Teknologi Membawa perubahan pesat dalam dunia
bisnis. Ada berbagai macam sistem informasi
dengan menggunakan teknologi informasi,antara lain: Electronic Data Processing
Systems, Data Processing Systems (DPS), Decision Support System (DSS),
Management Information System (MIS), Executive Information Systems (EIS),
Expert System (ES) dan Accounting Information System (AIS). Perkembangan teknologi informasi juga berpengaruh
terhadap bidang manufaktur dan jasa. Pengaruh sistem informasi yang menggunakan
teknologi Informasi ini berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan.baik yang
merugikan maupun yang bersifat menguntungkan.
Proses manajemen strategis
dapat diuraikan sebagai pendekatan yang obyektif, logis, sistematis untuk
membuat keputusan besar dalam suatu organisasi. Proses ini berusaha untuk
mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif dengan cara yang
memungkinkan keputusan efektif diambil dalam kondisi yang tidak menentu.
Berdasarkan pada pengalaman, penilaian, dan perasaan, intuisi penting untuk
membuat keputusan strategis yang baik. Intuisi terutama bermamfaat untuk
membuat keputusan dalam situasi yang amat tidak menentu atau sedikit preseden.
Proses manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi
seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan internal dan
eksternal sehingga melaukan perubahan tepat waktu. Teknologi informasi dan
globalisasi adalah perubahan eksternal yang mengubah bisnis dan masyarakat
dewasa ini. Arus informasi yang cepat menghilangkan batas negara sehingga orang
dari seluruh dunia dapat melihat sendiri bagaimana cara hidup orang lain. Dunia
menjadi tanpa perbatasan dengan warga Negara global, pesaing global, pelanggan
global, pemasok global, dan distributor global.
Daftar Pustaka :
3. http://anitadilly.blogspot.com/2013/04/nilai-tambah-teknologi-informasi-dalam_14.html