NAMA : SARTIKA SIAHAAN
KELAS : 3DA01
NPM : 46211626
“ ETIKA BERHUBUNGAN DALAM SISTEM
INFORMASI “
BAB I
PENDAHULUAN
Di era yang sudah komputerisasi kita perlu
tahu apa manfaat dan etika dari Sistem informasi. Sebelum saya membahas manfaat
dan etika dari sistem informasi.
Sistem
informasi adalah satu system yang berbasis computer yang menyediakan informasi
bagi pemakainya termasuk dalam suatu organisasi. Sedangkan system informasi
manajemen adalah system yang menyediakan informasi yang digunakan untuk
mendukung operasi, manajemen serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM
juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti “Sistem Informasi”, “Sistem
Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”.
Etik
adalah prinsip-prinsip yang berhubungan dengan perbuatan benar atau salah.
Etika adalah perbuatan yang berhubungan dengan etik. Etis adalah perbuatan yang beretika baik.
Seseorang yang tidak etis adalah yang melakukan etika perbuatan melanggar etik.
Permasalahan-permasalahan etika terjadi di lingkungan sistem informasi karena sebagai berikut ini :
1. Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang mendalam di dalam kehidupan manusia dan sesuatu yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia berhubungan dengan etika.
2. Manajer menentukan bagaimana teknologi informasai digunakan di organisasi, sehingga mereka juga bertanggung jawab terhadap permasalahan etika akibat dari penerapan teknologi informasi tersebut.
Etika adalah perbuatan yang berhubungan dengan etik. Etis adalah perbuatan yang beretika baik.
Seseorang yang tidak etis adalah yang melakukan etika perbuatan melanggar etik.
Permasalahan-permasalahan etika terjadi di lingkungan sistem informasi karena sebagai berikut ini :
1. Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang mendalam di dalam kehidupan manusia dan sesuatu yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia berhubungan dengan etika.
2. Manajer menentukan bagaimana teknologi informasai digunakan di organisasi, sehingga mereka juga bertanggung jawab terhadap permasalahan etika akibat dari penerapan teknologi informasi tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ETIKA dan SISTEM INFORMASI
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas
atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai yang mengenai nilai benar dan
salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1989).
Etika
adalah suatu ilmu yang membahas etika bagaimana dan mengapa kita mengikuti
tugas suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita mesti mengambil sikap
yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. (Suseno, 1987).
Etika
sebenarnya lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran
dalam hubungan tingkah laku manusia. (Kattsoff, 1986).
Sistem informasi memiliki definisi yang
berbeda menurut para ahli, namun secara umum, sistem informasi adalah kombinasi
dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu
untuk mendukung operasi dan manajemen. Istilah ini digunakan untuk merujuk
tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi
(TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini
dalam mendukung proses bisnis.
Sementara
ada juga definisi lain yang mengatakan kalau sistem informasi adalah kumpulan
informasi di dalam sebuah basis data menggunakan model dan media teknologi
informasi digunakan di dalam pengambilan keputusan bisnis sebuah organisasi. Di
dalam suatu organisasi, informasi merupakan sesuatu yang penting di dalam
mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Sistem ini
memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model
manajemen dan basis data.
1. Memberikan informasi yang sudah terjamin kebenarannya.
2. Lebih Efisien.
3. Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
4. Meningkatkan kualitas informasi.
5. Lebih terjamin ke amanannya.
C. ETIKA
SISTEM INFORMASI
1.
Privasi : hak seseorang untuk memberikan atau tidak informasi yang akan diakses.
2.
Akurasi : data yang diberikan harus tepat.
3.
Propertis : perlindungan terhadap hak cipta.
4. Akses : memberikan akses kepada semua
kalangan.
PERANAN SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS
Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama
dalam sebuah organisasi, yaitu :
- Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional.
- Mendukung pengambilan keputsan manajemen.
- Mendukung persaingan keuntungan strategis.
D. MANFAAT SIM DALAM ORGANISASI
Pengembangan SIM memerlukan sejumlah orang
yang berketerampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerukan partisipasi
dari para manajer organisasi. SIM yang baik adalah SIM yang mampu
menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM yang mampu
menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artina SIM akan menghemat
biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi
yang sangat bermanfaat.
E. MANFAAT STRATEGIS UNTUK SISTEM INFORMASI
Manfaat
system informasi manajemen, dapat menolong perusahaan untuk :
1.
Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem
informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi
operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost
leadership. Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi,
perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers
to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan
teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara
lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok
dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2.
Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller
machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi
sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh
keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran
(switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen
atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi
penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh
perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan
sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk
menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3.
Membangun Sumber-sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan
perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat
kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat
keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa
spesialis sistem informasi, dan melatih end users. Sistem informasi
memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic
information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi
bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam
meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan.
Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer
tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk
menjual produk baru kepada konsumen. Fungsi dari sistem informasi tidak lagi
hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan
keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end user
manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk
menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari
sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan
tantangan manajerial yang besar.
F.
HUBUNGAN ETIKA DENGAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI
Hubungan etika dengan pemanfaatan system
informasi itu sangat berkaitan dan memang susah untuk diberikan arti dalam
sikap sosial kita. Etika komunitas TI merupakan satu kepercayaan, standar, atau
pemikiran yang diterima seseorang, kelompok, atau komunitas TI tersebut.
Seluruh individu bertanggung jawab atas komunitas mereka. James H. Moor,
seseorang professor dari Darmouth memdefinisikan secara spesifik etika computer
sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi computer, serta formulasi
dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis
(Raymond Mc Leod, Jr, 1995).
Etika disini digunakan untuk menganalisis
sifat dan dampak sosial yang timbul dari penggunaan TI tersebut dan usaha-usaha
untuk menerima dan menghargai semua kegiatan yang mengarah kepada pengoperasian
dan peningkatan layanan TI, serta usaha untuk menjauhkan dari usahausaha yang
mengancam, merusak, dan mematikan kegiatan TI secara langsung. Oleh karena itu
etika TI dalam teknologi informasi yang di dalamnya terdapat system informasi
sangatlah perlu diperhatikan dengan cara yang bijak dan bertanggung jawab
dengan menghargai karya seseorang dalam TI dan memberikan saran dan kritik
kepada karya tersebut melalui cara yang semestinya.
Isu-isu etika yang penting dalam hal ini
antara lain pelanggaran hak kekayaan intelektual, seperti penggunaan software
bajakan, bom e-mail, hacker, craker, privacy, kebebasan melakukan akses
pornografi dan hukum TI.
Menurut Hary Gunarto, Ph.D. (1998),
dasar ffilosofi etika yang akan dituangkan dalam hukum TI ini sering dinyatakan
dalam empat macam nilai kemanusiaan universal yang meliputi hak solitude (hak
untuk tidak diganggu), anonymity (hak untuk tidak dikenal), intimity
(hak untuk tidak dimonitor), dan reserve (hak untuk mempertahankan
informasi individu sehingga terjaga kerahasiaannya).
Masih
menurut Hary Gunarto, Ph.D, meskipun permasalahan etika dan hukum TI dan
internet sangat pelik, namun beberapa tindakan yang dianggap tidak etis menurut
perjanjian internasional telah berhasil dirumuskan, seperti:
1. Akses ke tempat yang tidak menjadi
haknya.
2. Merusak fasilitas computer dan
jaringan.
3. Menghabiskan secara sia—sia sumber daya
yang berkaitan dengan orang lain, computer, ruang hardisk, bandwith,
komunikasi, dan lain-lain.
4. Menghilangkan atau merusak integritas
dan kerjasama antar system computer.
5. Menggangu kerahasiaan individu atau
organisasi.
G.
PERLUNYA BUDAYA ETIKA
Hubungan antara CIO dengan perusahaan
merupakan dasar budaya etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak
harus etis dalam semua perkataan dan tindakannya karena orang yang paling
bertanggung jawab terhadap etika computer adalah CIO.
Perlunya budaya etika dalam system
informasi karena fenomena kejahatan transnasional yang berkembang pesat. Alas
an pentingnya etika computer adalah kelenturan logika dan factor transformasi.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan
diatas dapat disimpulkan bahwa, etika dalam system informasi memiliki
keterkaitan, baik dari sisi positif maupun negative. Dengan begitu maraknya
tindakan kejahatan computer, dibutuhkan strategi untuk meminimalisir kejahatan
tersebut. Untuk itu diperlukan suatu etika/kode etik dalam penggunaan system
informasi.
Hubungan etika dengan sistem informasi itu memberikan gambaran perilaku manusiawi yang dimiliki oleh setiap manusia namun harus berdasarkan norma-norma yang sesuai dengan kemasyarakatannya. Akhirnya hubungan keduanya dapat menjadi tolak ukur untuk dapat menggunakan sistem informasi dengan cara yang mudah dan patut kepada aturan yang berlaku untuk kemudian hari dapat dimanfaatkan dengan baik dan bijak oleh generasi berikutnya.
Hubungan etika dengan sistem informasi itu memberikan gambaran perilaku manusiawi yang dimiliki oleh setiap manusia namun harus berdasarkan norma-norma yang sesuai dengan kemasyarakatannya. Akhirnya hubungan keduanya dapat menjadi tolak ukur untuk dapat menggunakan sistem informasi dengan cara yang mudah dan patut kepada aturan yang berlaku untuk kemudian hari dapat dimanfaatkan dengan baik dan bijak oleh generasi berikutnya.
SUMBER / DAFTAR
PUSTAKA :
1. http://lizanda.wordpress.com/2008/05/10/13/2. http://darkelf89.wordpress.com/2010/10/12/manfaat-dan-etika-sistem-informasi/
3.http://arsipilmu04936.blogspot.com/2012/01/hubungan-antara-etika-dengan.html
4.http://nurulhaj19.wordpress.com/2011/11/23/manfaat-dan-etika-dari-sistem-informasi/